YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 16 September 2018

SISTER


Ibarat langit, Alex adalah sosok yang selalu akan menjaga Diandra dari awan mendung. Lantas bagaimana mungkin Satya bisa mengimbangi apa yang dilakukan Alex? Kalau ternyata ia sendiri yang memberikan awan hitam untuk Diandra. Pemikiran itu mulai membuat Satya kalut. Langit adalah lapisan atas dari permukaan bumi dan digolongkan sebagai lapisan tersendiri yang disebut atmosfer, dan seperti itulah Alex, ia merupakan atmosfer dalam hati Diandra. Kalau langit terdiri dari banyak gas dan udara, maka begitulah Alex, menyimpan banyak cinta dan rindu untuk Diandra. Satya masih merenungi semua yang diucapkan Alex, di bawah langit malam di depan ruang rawat Diandra.

Satya kini menyadari, ia sempat menggantungkan semua mimpinya pada awan-awan di langit, karena memang di situlah lokasi mimpi seharusnya. Namun ternyata ia salah, tak selayaknya ia hanya menempatkan lokasi mimpinya di langit, tanpa menyentuh bumi, yaitu hati Diandra. Ia biarkan dirinya terus berlari menuju angkasa dan meninggalkan Diandra. Perempuan yang selalu ada dikala langit tak selalu cerah. Satya tiba-tiba teringat akan sebuah kutipan dari seorang penyair yang pernah ia berikan pada Diandra. Kutipan tentang cinta dari Jalaludin Rumi, Cinta memiliki lima ratus sayap dan setiap sayap membentang dari atas surga di langit tertinggi sampai di bawah bumi”.  Ya, langit tertinggi memang hanya dapat dijangkau dengan cinta, bukan benci, bukan dendam, apalagi ego.

“Diandra, apakah langit yang pernah kita lukiskan dengan mata senja penuh rindu masih tersimpan goresannya? Atau malah telah memudar warnanya?”
“Masih mungkinkah aku membawakan pelangi sekedar untuk membuatnya kembali berwarna?”

Satya bergumam dalam hati.



*bersambung*


#30DWC
#30DWCJilid14
#Squad4
#Day26

Tidak ada komentar: