Laki-laki yang hadir dari kisah masa
lalu adalah seseorang yang sulit untuk digubris. Menyakitkan ataupun menggembirakan
waktu dulu, tak lantas membuat kita menolak untuk seseorang itu masuk kembali
dalam kehidupan kita. Ya, akhirnya aku ada di masa itu, masa dimana orang
sengaja atau tidak, akan ditarik lagi oleh kenangan mereka. Dan disaat
hubunganku dengan Satya ada diujung tanduk, Alex muncul kembali. Mungkin
orang-orang akan menyebutnya sebagai godaan setan atau ujian atau cobaan. Atau malah main api.
“Jadi menurut kamu kenapa kita bisa
ketemu lagi?”
“Takdir mungkin.”
“Kamu percaya nggak Diandra, kalo semua
yang kita hadapi itu ada alasannya?”
“Lalu alasan dari pertemuan kita ini
apa?”
“Unfinished
business maybe? Atau mungkin ada harapan?”
“Harapan? Itu kan komplek rumah kamu.”
“Iya juga ya. Makin cerdas ya kamu
sekarang.”
Aku tertawa melihat ia geregetan sama
guyonanku.
“Diandra, apa masih ada harapan untuk
kita?”
“No
comment ah…”
“Nope,
maksud aku, kalo untuk kita aja masih ada harapan, kenapa harapan itu nggak
kamu pindahkan ke dalam rumah tangga kamu? Maaf, bukan aku mencampuri. Hanya
saja aku benci melihat kamu terluka. Kamu pantas bahagia tahu nggak?”
“Kalo bahagianya aku ternyata cuma sama
kamu gimana?”
“Diandra, lihat aku, lihat keadaan aku
sekarang, berkacalah dari rumah tanggaku yang berantakan ini. Harapan itu
selalu ada, tapi aku membuangnya jauh-jauh hanya karena ego.”
Aku menyandarkan kepalaku di pundaknya.
Kalo sudah seperti ini ia cukup tahu bahwa pembahasan berhenti dan aku hanya
ingin dipeluknya. Aku tahu ia masih sangat menyayangiku, masih sangat peduli
pada hidupku dan masih sangat merindukan tentang kita.
*bersambung*
#30DWC
#30DWCJilid14
#Squad4
#Day16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar