“Apa yang membuat kamu nggak bisa
melepaskan dia? 15 tahun kita bersama dan semua kayak nggak ada artinya di otak
kamu. Kamu begitu nggak pedulinya melepaskan anak-anak dari hidup kamu hanya
untuk mempertahankan dia? Jujur, ini adalah hal yang paling berat buat aku,
entah buat kamu.”
“Diandra, aku nggak melepaskan
anak-anak, aku akan selalu ada untuk mereka.”
“Kamu yakin? Hubungan kamu sama dia aja
udah menyita waktu kamu untuk anak-anak, apalagi nanti?”
“Nanti? Apa maksud kamu?”
“Iya nanti. Saat kita udah nggak
sama-sama lagi.”
“Tapi… Aku kan belum memutuskan apa-apa?”
“Kalau begitu segera ambil keputusan.
Sekedar mengingatkan kamu, kita udah dua bulan berada di posisi yang sulit,
situasi yang nggak ada kepastian dan kondisi tak berujung.”
“Diandra… Please…”
“Satya, ini buku nikah kita, kalau
memang sampai akhir bulan ini nggak ada kepastian apa-apa, aku yang akan
menggugat kamu.”
Wajah Satya terlihat pucat dan kalut,
aku tahu ia pasti terkejut dengan kata-kataku tadi. Ia menangis. Sepertinya
baru kali ini aku melihatnya menangis. Lebih tepatnya menangisi nasib rumah
tangga kami.
*bersambung*
#30DWC
#30DWCJilid14
#Squad4
#Day11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar