Untuk Diandra Paramitha tercinta,
Apa kabar kesayangan
ayah yang cantik? Semoga selalu sehat dan baik-baik saja. Ayah menulis surat
ini sebagai obat rindu kalian sama ayah karena ayah merasa waktu ayah sudah tak
lama lagi. Saat kalian membaca surat ini dapat dipastikan bahwa ayah telah
tenang ditempat terindah, karena ayah berpesan pada ibu untuk memberikan surat
ini bila ayah sudah pergi selamanya.
Anak sulung ayah yang
paling dewasa dan berjiwa besar, begitu sering ayah membuat sedih dan kecewa
hati Diandra hanya karena kamu kurang sempurna dalam hal akademis. Sejak kecil
ayah tahu kamu sering kesal dengan sikap ayah yang tak pernah simpati dengan
nilai-nilai sekolahmu. Percayalah nak, ayah bangga. Ayah bangga dengan apapun
yang kamu raih saat itu. Yang membuat ayah makin bangga adalah kamu telah
tumbuh sebagai pribadi yang mandiri dan menjadi diri sendiri.
Kamu tak pernah
memusuhi dan iri pada adikmu walaupun ayah selalu berat sebelah. Percayalah
nak, ayah takjub dengan kebaikanmu. Bahkan disaat dewasa kamu telah memiliki
anak dan masalah yang muncul di dalam rumah tanggamu, kamu tetap bersahaja.
Kamu begitu kuat, sabar dan berbesar hati. Ayah tahu kamu jarang sekali
bercerita tentang isi hatimu. Percayalah nak, ayah tahu semua keluh kesahmu
dengan Satya. Mungkin ayah tidak pernah mengatakan ini tapi kamu harus tahu
ayah menyayangi Satya seperti anak kandung ayah sendiri.
Satya laki-laki terbaik
untukmu nak, dengan atau tanpa kekhilafannya. Kembalilah kalian bersama,
kembalilah membesarkan anak-anak bersama, mereka butuh kalian seutuhnya tidak
bercerai berai. Diandra dan Satya, terima
kasih telah menjadi orangtua terbaik untuk 4 orang cucu ayah dan ibu. Cucu-cucu
yang selalu memberi warna di setiap detik sisa hidup ayah. Jagalah mereka
selalu dengan penuh cinta. Mereka anak-anak yang hebat.
Ayah mencintaimu selalu...
Salam rindu terhangat dari surga,
Ayah
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk Diara Padma tercinta,
Apa kabar kesayangan
ayah yang cantik? Semoga selalu sehat dan baik-baik saja. Ayah menulis surat
ini sebagai obat rindu kalian sama ayah karena ayah merasa waktu ayah sudah tak
lama lagi. Saat kalian membaca surat ini dapat dipastikan bahwa ayah telah
tenang ditempat terindah, karena ayah berpesan pada ibu untuk memberikan surat
ini bila ayah sudah pergi selamanya.
Anak
bungsu ayah yang selalu mengikuti apa yang ayah mau, anak yang berbakti karena
telah mengesampingkan keinginannya dan mewujudkan cita-cita ayah. Percayalah
nak, ayah malu, karena ayah telah memaksa ego ini demi kebahagiaan sendiri tanpa
ayah tahu apa yang kamu mau. Maafkan ayah, terima kasih untuk kamu karena begitu
besar tekadmu untuk sebuah kata bangga dari ayah. Semua kesempurnaan yang kamu
usahakan tak pernah membuat ayah jera untuk selalu mengatur hidupmu, padahal
kamu punya kehidupan sendiri. Percayalah nak, ayah menyesal.
Kamu
yang saat ini merasa bahwa tak ada lagi kesempurnaan yang bisa kamu berikan
pada ayah karena keadaanmu yang belum memiliki anak. Percayalah nak, ayah tak
memaksa. Untuk kali ini ayah yang harus ikhlas karena itu ketentuan dari sang
pemilik kuasa. Ayah belajar banyak dari pernikahanmu dan Yuka, bahwa membangun
rumah tangga memang tak selalu soal anak. Itu takdir. Bukan juga Tuhan tak
mempercayai kalian untuk menitipkan makhluk kecilnya. Tapi ini pembelajaran
buatmu dan Yuka. Belajarlah untuk saling memiliki berdasarkan cinta, bukan ego.
Perbaikilah rumah tanggamu dengan Yuka, masih ada kesempatan untuk berbenah
diri. Kamu layak bahagia, dengan atau tanpa anak di dalam pernikahanmu.
Ayah mencintaimu selalu...
Salam rindu terhangat dari surga,
Ayah
*bersambung*
#30DWC
#30DWCJilid14
#Squad4
#Day29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar