
Suara ring tone dari telepon selular berbunyi beberapa kali. Jam 3 dini hari. Aku mengambil telepon selular, ternyata milik Ditya yang berbunyi. Aku membangunkannya sambil memberikan telepon selularnya.
"Halo," suara Ditya terdengar parau.
"Halo, Gas, tolong aku, aku di jalan Braga," terdengar suara wanita dari kejauhan.
"Maaf mbak, salah sambung, saya nggak tinggal di Braga," jawabmu agak kesal.
Telepon terputus, perbincangan selesai.
Jam 4 dini hari, telepon selularmu kembali berbunyi.
"Ya, halo, ini siapa?" nada suaramu mulai tinggi.
"Halo, Gas, tolong aku," suara wanita yang sama.
"Mbak, salah sambung!" kamu langsung memaki penelepon itu.
Kulihat kamu mematikan teleponmu, kali ini benar-benar off, tanpa nada dering.
Jam 5 pagi, alarm telepon selularku berbunyi, aku terbangun dan langsung mematikannya. Tak lama kamu ikut terbangun dengan wajah agak kesal. Aku tahu pasti tidurmu sangat terganggu malam ini karena telepon selularmu. Padahal kami masih lelah sepulang dari Danau Toba. Lalu telepon selularmu berbunyi lagi. Aku agak terkejut, seingatku kamu telah mematikan dari powernya. Kamu menjawab dengan nada biasa.
"Halo, ini siapa ya mbak?" kamu langsung bertanya pada wanita yang menelepon.
"Halo, Gas, terima kasih," ucap wanita itu dan telepon pun ditutup.
"Ini siapa ya? Aneh. Yank, kamu ganti nada dering di hape aku?" kamu bertanya.
"Nggak yank, kenapa?" sahutku cepat
Ditya hanya terdiam bingung. Ia lalu menyalakan televisi seperti kebiasaannya setiap pagi, melihat berita pagi hari. Aku membuatkannya teh manis hangat dan duduk menemaninya di depan tv.
"Dini hari tadi seorang wanita muda ditemukan tewas di Jalan Braga, Bandung. Korban diduga ditikam beberapa kali di dalam mobilnya dan tubuhnya sempat diseret beberapa meter di sepanjang Jalan Braga. Kejadian ini diduga terjadi pada pukul 1 malam, korban diduga dibunuh karena kasus percintaan. Polisi masih mengembangkan kasus dengan menanyakan tunangan korban, Bagas."
"Praaang....!"
Ditya terkejut. Cangkir yang dipegang dibiarkan jatuh, matamu masih terbelalak kaget kearah tv. Kamu langsung melihat telepon selular, lalu menatapku. Tatapan kami penuh pertanyaan.
*bersambung
#15HariNgeblogFF2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar