YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 19 Juni 2012

Ramai


Aku menjentikkan jari tengah dan jempolku, stak! Semua benda mendadak berhenti. Lalu aku turun dari becak ini, melewati sekumpulan ibu-ibu di depan penjaja batik, kelihatannya semacam ibu-ibu arisan, aku tersenyum. Seorang bapak tampak sedang membawa dagangannya entah hendak dibawa kemana, mukanya mulai pucat lapar diterik siang ini. Beberapa anak kecil mengelilingi penjual perahu kertas, tawanya lepas. Dua mbok-mbok setengah baya membopong gulungan anyaman tikar, mungkin itu asli buatan mereka. Ada wanita muda yang cantik sedang memegang kipas bambu kertas, wajahnya agak kesal dengan cuaca siang ini, takut kecantikannya memudar mungkin. Sepasang bule sedang menawar harga suvenir wayang, mungkin untuk oleh-oleh di negaranya. Mobil-mobil berjajar bersamaan dengan bis-bis besar, baru awal libur sekolah tapi jalan Malioboro hampir penuh sesak. Aku melihat ke sekelilingku, cukup semarak memang jika semua ini memiliki bunyinya sendiri. Aku berjalan sambil tersenyum, menikmati jalan ini tanpa ada yang bisa meleraiku.

Dan aku terhenti karena Respati. Ia sama bergeraknya denganku. Memberiku isyarat untuk menghidupkan semuanya kembali. Respati masih saja posesif. Itu sebab aku meninggalkannya di Malioboro, tanpa pesan. Aku membencinya. Aku berusaha menjauh namun Respati semakin senang mengikutiku. Ia masih saja posesif. Lalu aku jentikan kembali jari-jari ini, hanya agar jalan Malioboro kembali ramai, dan Respati berhenti mengejarku. Aku mencari kamu, memanggil-manggil namamu ditengah keramaian ini.

"Ditya! Ditya! Ditya!" aku berteriak kencang.
"Yank, hey, bangun, kamu mimpi apa?" kamu membangunkanku dan memelukku agar aku tenang.

Dan aku masih setengah sadar dari tidurku. Mimpi yang aneh, ucapku dalam hati.



*bersambung


#15HariNgeblogFF2

Tidak ada komentar: