Sulit
buatku menghadirkan ikhlas dalam hati ini. Haruskah? Haruskah ikhlas? Padahal
hanya sakinah yang kuinginkan? Mungkin saja aku memang bukan jalanmu, tapi
sampai sejauh inikah? 15 tahun bersama dan akan menguap begitu saja. Kita bisa
saja mengakhiri perjalanan tapi tak mudah mematikan rasa. Dan
mengapa harus ada 2 cinta? Belasan tahun ini, apakah memahamimu itu pekerjaan
terberatku? Atau hanya aku yang mencoba memahami segalanya? Tentang kamu. Yang
aku tahu sekarang pecahan-pecahan hati ini sudah tak ada lagi yang bisa
menyusunnya menjadi utuh. Tak ada lagi yang meneduhkanku saat terik yang
menyakitkan menusukku. Aku bukan rapuh. Kamu salah. Aku hancur. Terima kasih,
aku hancur…
Aku
tak akan memenuhi otakku dengan mempertanyakan apa kesalahanku selama ini.
Karena kesalahan ini harusnya bertumpu pada kita, bukan aku atau kamu. Terlalu
banyak yang sudah aku pertaruhkan sepertinya, sampai-sampai kamu hanya
menganggapku sampah. Bodohnya aku, masih saja ada ruang tersendiri yang
kupersiapkan untuk kamu di hati ini. Berikut cadangan maaf yang entah sudah
keluar berapa ratus kali dari mulutku. Sakit jiwa nggak sih kalau aku masih mau
mempertahankan? Meski bukan untuk aku, tapi demi anak-anak? Sesak yang teramat
dalam karena kamu sudah menjadi bagian dari napas di tubuhku. Akhirnya aku
merasakan juga apa yang orang-orang sebut sebagai “hilang separuh jiwa”.
*bersambung*
#30DWC
#30DWCJilid14
#Squad4
#Day7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar