"Untuk berapa lama?"
"Seribu tahun..."
"Gombal!"
Aku tertawa melihat kata-kata pada tulisannya.
"Kamu masih nggak percaya?" ucapku.
Kamu hanya memberi icon senyum.
"Ya, sepertinya aku harus mulai percaya, karena ini sudah hampir seribu tahun," sahutmu sambil tertawa.
"Hahaha.... Bener kan? Sayang aku nggak akan kemana-mana, nggak akan berhenti ditengah jalan, apalagi nggak percaya sama cinta aku," ujarku.
"Itu artinya kamu sudah bisa nerima aku?" tanyaku penuh yakin.
"Kalau aku nggak bisa terima kamu, untuk apa dua puluh lima tahun pernikahan ini?" sahutmu mencium keningku.
-1000 Tahun Lamanya (Tulus)-
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com #TiketBaliGratis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar