YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 28 Februari 2015

Untuk sang Pecinta Kopi


Beberapa kali diteguknya kopi hitam itu, suaranya meneduhkan. Aku sudah hapal gaya dan caranya menyeruput kopi tiap hari. Mungkin istrinya pun tak separah aku bisa mengingat semua detil gaya lelakinya. Istrinya? Fuuih... Mungkin ia adalah istri yang beruntung, atau setidaknya pemenang dari ketampanan jati dirinya. Tak merokok, ramah dan murah senyum, serta bentuk wajahnya yang tegas semakin melukiskan kedewasaan. 

Sialnya aku tak pernah melihat ia bersama sosok wanita dan ini menjadi ketentuan mutlak dari teman-temanku bahwa ia seorang gay. So what kalo ia seorang gay? Yang penting dia bukan teroris atau pembunuh berdarah dingin. Tapi aku masih tetap pada keyakinanku bahwa ia masih laki-laki sejati. Pernah ada sekali waktu seorang wanita menghampirinya namun hanya hitungan detik ia segera pergi. 

Aku menyebutnya sang pecinta kopi. Bagaimana tidak? Untuk waktu yang sebentar saja tiga cangkir kopi sudah habis diminumnya. Kopi yang kental tak begitu manis. Aku mengamati sekeliling ruangan ini, cukup ramai tapi aku merasa agak sepi. Sang pecinta kopi tak nampak hari ini. Mungkin ia sakit. Atau sibuk dengan pekerjaannya. Atau malah sedang asyik bersama wanita pujaannya. Ah, aku nggak mau berspekulasi yang bikin pusing. 

Pagi ini Cafe Ngupi tutup untuk umum. Info sementara akan ada meeting all crew. Yang paling nggak terima dengan keadaan hari ini jelas saja aku. Sang pecinta kopi pasti akan kecewa dan mencari tempat minum kopi lain. Sebenarnya yang kecewa sih aku... Setengah jam mengikuti meeting ini yang aku petik hanyalah soal outing. Sampai tiba-tiba sosok itu masuk dan bergabung bersama kami. Sang pecinta kopi...

"Teman-teman perkenalkan, ini mas Adri, ia telah menjadi salah satu dari tim kami sebagai pemilik saham di cafe ini," ucap mas Danang.

Aku terperangah... Diam, lesu tanpa harap. Teman-teman lain menghampirinya memberi ucapan selamat, aku mencoba mengikuti meski berat. 

'Halo, aku Adrian. Kopi hitam buatanmu enak, terima kasih ya..."

Aku mendadak panik dalam hati.





#Harike-9
#30HariMenulisSuratCinta

Tidak ada komentar: