Bukan soal waktu yang membawamu ke tepian, atau ke tengah samudera sekalipun. Tapi soal hati yang mengajakmu mengembara di hutan belantara. Soal rasa yang menggiringmu pergi berkelana mencari sosok.
Seperti sore ini...
"Harusnya ini menjadi pemberhentian terakhirku," ucap Lesmana.
"Harusnya? Kenapa nggak kamu wujudkan?" sahutku cepat.
"Sulit..."
"Apanya?"
Lesmana menatapku sambil tersenyum.
"Kamu..."
Dahi ku sedikit mengkerut bingung.
"Aku cuma mau sama kamu, kalo kamu mau maka aku akan berlabuh," kali ini Lesmana menyentuh punggung tanganku.
Aku tertunduk. Menatapnya hanya akan membuatku semakin gundah. Rasa ini begitu campur aduk. Dan persahabatan ini... Seharusnya tak begini...
Aku membuat tulisan besar dari gerakan kaki ku pada pasir putih ini, semoga saja ombak tak serta merta merenggutnya bersama deburannya.
S T O P
Lesmana terdiam.
"Berlabuhlah, aku adalah masa depan mu..." bisikku meyakinkan Lesmana.
Selanjutnya genggaman itu semakin erat, semoga tak terlepas sia-sia...
#Harike-7
#30HariMenulisSuratCinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar