Jumat, 10 Agustus 2012
Bandara. #3 Delay
Aku benci delay! Aku benci keterlambatan saat semua jadwal sudah seharusnya berjalan dengan baik! Bukan hanya aku saja yang bersungut-sungut kesal tapi hampir semua penumpang pesawat ini. Aku masih sibuk dengan telepon genggam dan notebook guna mengatur ulang semua pekerjaanku. Sepertinya kesibukanku sedari tadi menyita pemandangan seorang gadis kecil. Ia tersenyum memandangku sambil memeluk bonekanya. Aku sedikit memberi kode untuk ia menyingkir dari pandanganku. Tapi ia tak bergeming, ia malah tertawa. Aku celingukan kiri kanan mencari dimana orangtuanya.
"Mana orangtuamu?" tanyaku.
"Kakak sibuk sekali, kakak kelihatan lagi kesal," ucapnya.
"Heh, mana orangtuamu? Kenapa kamu sendirian disini?" kataku sedikit galak. "Orangtuaku sudah meninggal kak," sahutnya tersenyum.
Aku tersentak kaget.
"Meninggal?"
Gadis cilik itu mengangguk.
Seketika rautnya berubah haru.
"Aku rindu orangtuaku, kalau aku sudah sebesar kakak, aku pasti nggak akan sesibuk kakak, karena saat aku sibuk aku pasti akan makin rindu sama orangtuaku,"ujarnya kemudian.
Ya Tuhan, aku jadi ingat Mama, sejak aku bekerja dan tenggelam dengan kesibukanku aku mulai jarang bercerita, menegurpun seadanya.
"Berapa umurmu?" tanyaku dengan nada iba.
"Enam tahun,"jawabnya tersenyum.
"Kenapa orangtuamu meninggal?" tanyaku lagi.
"Kecelakaan pesawat kak, kalau saja orangtuaku tak memaksa mengganti pesawat karena delay..." ia mulai tertunduk menahan sedihnya.
Tiba-tiba terdengar pengumuman bahwa penerbangan ini mengakhiri delay-nya.
Baguslah...
Eh, kemana gadis cilik tadi? Aku baru menyadari bahwa ia sudah tak di dekatku lagi. Di kejauhan aku lihat ia tengah asyik bercerita pada seorang perempuan muda.
"Kak! Ini Bundaku!" teriak gadis cilik itu kemudian.
Aku tersenyum membalas lambaian tangan sang bunda. Segera aku tarik koper kecil ini agar aku dapat langsung masuk ke dalam pesawat.
Dan aku menghentikan langkahku pada suatu keanehan.
Ini penerbangan terakhir hari ini, pukul 11 malam, bukankah orangtua gadis kecil tadi sudah meninggal ya?
Gila! Delay yang penuh makna! Aku setengah berlari mencoba berbaur dalam keramaian orang sekitar...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar