YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Senin, 02 Juli 2012

Sedetik Untuk Selamanya


Dinar melangkahkan kakinya masuk menuju Komplek Taman Narmada, taman yang terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 13 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Ia mengamati taman yang cukup luas ini, sekitar 2 hektar. Taman ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka (Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau. Nama Narmada diambil dari Narmadanadi, anak Sungai Gangga yang sangat suci di India. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah (mata air) diasosiasikan dengan tirta amerta (air keabadian) yang memancar dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut. Lama-kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan Komplek Taman Narmada.

Langkah Dinar yang cukup sigap lalu terhenti di Balai Petirtaan, Balai yang sumber mata airnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan juga merupakan tempat pertemuan tiga sumber air, yakni Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjai dan tempat pertemuan tiga sumber mata air lainnya, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda. Dan di Taman Air Awet Muda itu ia mengarahkan pandangannya pada sosok Ranu. Lelaki yang ia nanti dengan berjuta jawaban yang sempat ia tangguhkan. Ranu setengah berlari menuju tempat mereka bertemu. Dinar tersenyum saat Ranu hadir dihadapannya.

"Ya, aku mau jadi istrimu," ucap Dinar tersenyum.

Ranu memeluknya erat.

"Terima kasih, Din, itu adalah jawaban terindah yang aku tunggu, sedetik untuk selamanya," Ranu mengecup keningnya.

Ia segera berpamitan dan berlari menuju mobilnya, Ranu harus segera menuju bandara dan kembali ke Jakarta.


Bbm dari Dinar :
"Ranu sayang, terima kasih kamu sudah menyanggupi keinginanku, menerima pinanganmu di tempat yang sangat aku kagumi dan di tanah kelahiranku, Lombok..."



#FFLombok

Tidak ada komentar: