
Kiranya sebuah pengharapan adalah sesuatu yang layak aku perjuangkan, apalagi tentangmu. Bulir bayangmu, rasamu, pelukmu, desahmu, bahkan aroma tubuhmu. Tapi tak berbalas dan tak berbatas sedikitpun, untukku. Aku berjalan dengan sisa seadanya.
Ini kota mati. Tak seorangpun hidup dan menetap, tak juga kamu. Kamu yang seharusnya ada saat aku menjemput semua harap ini, kamu yang seharusnya ada saat aku kembali ke kota ini penuh asa. Dan harusnya kamu tahu, kesepian ini jauh lebih menohok lalu menggerogoti sampai ke dalam.
Kota ini hanya bangku kosong dan lagu yang berputar pelan tanpa henti... Kota mati milik aku dan orang-orang berjiwa tanpa waras setelah ragamu kubunuh tanpa sesal... Puas...
"Warna seperti menghilang di kota ini
hitam dan putih masa lalu
Telah membisu
Semua berakhir di sini
Tempatku mulai bermimpi
Masih menari di sini
Langkahmu yang telah pergi
Udara ini berubah di kota mati
seperti kisah masa lalu
Kini membisu"
#CerpenPeterpan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar