YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 26 Februari 2013

Martabak Manis Coklat Keju


"Martabak manis coklat kejunya satu ya," kataku sambil mencari-cari tempat duduk untuk menunggu.
"Nggak pake kacang sama wijen, iya kan?" sahut salah satu pelayan.

Aku tersenyum padanya. Ini memang warung martabak manis langgananku, hampir tiap minggu aku membelinya. Martabak manis terenak dengan harga terjangkau. Ditambah pelayanan yang cukup memuaskan. Salah satunya dari pelayan ganteng itu, yang selalu hafal pesananku :)

"Bisa geser sedikit?" ucap seseorang padaku.

Aku langsung menggeser sedikit letak dudukku sebelumnya, tanpa memperdulikannya. Aku masih asyik mengutak-atik telepon genggamku ketika akhirnya tersadar bahwa seseorang mencoba membuka obrolan denganku.

"Beli martabak juga?" tanya cowok manis disampingku.
"Nggak mas, saya beli gado-gado," jawabku sekenanya sambil tersenyum.

Cowok manis bertubuh tinggi tegap itu tertawa mendengar jawabanku yang terkesan cuek. Untuk ukuran cowok, ia cukup ganteng. Tapi pandanganku aku alihkan pada pelayan-pelayan yang sedang sibuk membuatkan pesanan.

"Rumahnya dekat sini ya? Kenalkan, aku Aldo, aku baru saja pindah di komplek ini," ia mengulurkan tangannya padaku.
"Ooo..." aku membalas uluran tangannya tanpa memberitahu namaku.

Tak lama kemudian namaku dipanggil diantara antrian pembeli martabak manis. Warung martabak disini memang memasukan nama pembelinya pada struk pembelian, selain nomor antrian. 

"Jadi namamu Dara?" ujar Aldo menatapku dengan senyum nakal.

Aku hanya mengangguk tersenyum sambil menuju tempat pengambilan martabak.

"Satu martabak manis coklat keju kali ini aku bikinin spesial banget buat kamu," ucap sang pelayan.
"Kenapa begitu?" tanyaku bingung.
"Pertama, karena cowok itu sudah menganggu kenyamanan pelanggan aku. Kedua, karena kamu salah satu pelanggan setiaku. Ketiga, karena kamu menginspirasi semua menu martabak manis di warungku," jawabnya panjang.

Aku tertawa, jawabannya semakin membuatku bingung. Satu-satunya yang membuatku sedikit mengerti bahwa pelayan itu adalah pemilik warung martabak ini. Hebat! Ganteng dan mandiri, perpaduan yang pas sekali.

"Selamat menikmati martabak manis coklat kejunya... o iya satu lagi, maafkan atas sikap adikku Aldo, ia memang cowok jail," katanya tersenyum.

Adiknya?!

Aku tersenyum menuju parkiran sambil sesekali mencuri pandangan kearah sang pelayan ganteng. Oh, salah, pemilik warung yang ganteng...





 

1 komentar:

Ria Tumimomor mengatakan...

so sweet ceritanya :)