YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 27 April 2012

cheesecake



"Time for cheesecake!" aku membawa cheesecake dari arah dapur. Seperti biasa kamu adalah sosok yang selalu menunggu hidangan pencuci mulut ini hadir di penghujung makan malam kita. Kamu selalu antusias menunggu cheesecake buatanku hadir. Ya, kamu. Kamu yang selalu antusias dan bersemangat berada di sisiku. Menyingkap pagiku dengan senyummu, membunuh terikku dengan tawamu. Kamu tak pernah sedikitpun letih.
"Kamu memang koki yang hebat!". Pujianmu tak pernah usai dari bibir mungilmu.
"Harusnya cheesecake ini bisa kubawa sampai ke negeri awan," ucapmu dengan senyum.
"Untuk apa kamu membawanya sampai ke negeri awan? Para malaikat tak akan mengerti apa itu cheesecake," jawabku tertawa.
"Tapi malaikat punya hati yang jauh lebih peka dariku, aku yakin tanpa aku bercerita mereka sudah bisa merasakan nikmatnya cheesecake mu ini," katamu meyakinkan.
"Jadi biarlah para malaikat yang turun ke bumi mencicipi rasanya," sahutku.
"Saat mereka turun ke bumi, mereka tidak hanya akan mencicipi cheesecake ini, tapi sekaligus menjemput aku untuk ikut serta," katamu datar.
"Hush! Ngaco! Kalau sampai itu terjadi mereka akan berhadapan denganku dan tak kubiarkan secuil cheesecake ini terbang bersama mereka," jawabku sambil memelukmu dari belakang tubuhmu.
"Aku selalu merindukan aroma ini,tubuh wangimu," aku mencium pipi kananmu.
"Dan aroma cheesecake serta buah strawberry ini," kamu menyuapi strawberry merah ke mulutku. Lalu mendaratkan kecupan hangat di bibirku.
"Aku kangen kamu," bisikmu.

Sore ini kami menikmati cheesecake dengan secangkir teh hangat, di teras apartemen kami. Kamu setia dalam pelukanku diatas sofa kecil ini.
"Rasanya aku mau lagi," pintamu.
Aku tersenyum. Aku beranjak dari sofa menuju dapur, memotong sebuah cheesecake dari loyang berbentuk lingkaran ini. Sengaja kali ini potongannya aku perbesar biar kamu puas melahapnya.
"Davina... Davina...Davinaaa...!!!" panggilan bahkan teriakanku hanya sia-sia. Kulihat dari lantai 20 ini orang-orang dibawah telah ramai berkerumun. Tubuh Davina kaku bersama foto-foto yang berserakan. Foto-fotoku dengan beberapa perempuan-perempuanku.

Tidak ada komentar: