YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 26 September 2012

Senja di Pantai

                        Sore yang selalu kami nantikan, pemandangan senja di pantai Pok Tunggal yang tak pernah kami bayangkan sebelumnya. Pantai Pok Tunggal yang terletak di Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta, memberi kami alam senja yang berbeda. Kaki-kaki kami sesekali menyentuh hempasan anak-anak air ombak. Katamu kecantikan panorama sore di pantai selatan Jawa ini sama halnya dengan kecantikanku. Aku hanya tersenyum. Kamu selalu punya kata-kata indah soal senja. Lekukan bayang obor lampu semakin memperindah hiasan matahari terbenam yang hanya dimiliki oleh satu Tuhan. Lalu kami terdiam menatapnya, tanganmu erat menggenggam, hangat. Ini mengingatkan kami akan senja cantik di Serengeti, Tanzania. Atau di pantai Ipanema, Rio de Janeiro, Brazil. Mengukirkan kenangan kami tentang senja Cable Beach, Australia. Atau Grand Canyon, USA. Matahari terbenam di Taj Mahal, India. Atau Santorini, Yunani. Dan senja yang sempat kami miliki di Hammerfest, Norwegia. Atau di Salar de Uyuni, Bolivia. Atau senja di The Matterhorn, Switzerland pegunungan Alpens. Namun sesungguhnya semua bayangan senja nan takjub tak terkalahkan itu seperti senja di Jimbaran, Bali. 
                         Jingga itu remang-remang, dan tubuh kami merebah diantara pasir-pasir serta buliran air pantai mengikuti arah matahari yang juga mulai merebah ke peraduan. Eksotis. Cuma itu yang terucap dari bibirmu. Rombongan nelayan bergotong royong mendorong perahu ke pinggir pantai. Paduan cahaya senja kemerahan dan siluet perahu yang bergerak sungguh menciptakan harmoni keindahan tersendiri. Ah… Begitu kami sangat menikmati ke-eksotis-an matahari sore ini. Aku, kamu dan senja berwarna jingga di pantai. Mungkin kami memang terlahir sebagai penggila senja, hingga kami menapaki hampir ke semua sisi kejinggaan di hamparan fana ini. Atau memang hanya kami yang terpilih menjadi penikmat senja yang akut. Disaat semua pendatang pantai ini hanya datang, berpadu asmara, mencetak kenangan, terperangah dan berlalu. Hanya itu. Lantas kami telah punya jiwa tersendiri di setiap senja, bukan hanya termangu kagum melihat cantiknya senja. Inilah sisi jingga kami memandang matahari terbenam sebagai senja nan indah di pantai. Tangan kami masih melekat erat, senyuman yang tak lepas sepanjang pesisir pantai, hingga warna langit berganti malam. Kami yang terbuai dengan senja sore itu, aku dan kamu… 




#GWA1

Tidak ada komentar: