"La, kamu yakin?" ucapku lirih.
"Iya, aku yakin," sahut Lala.
Jawaban Lala sepertinya terdengar ragu di telingaku. Tapi aku nggak mungkin menepis keputusannya.
"Salahku apa, La?" tanyaku lagi.
"Salahmu adalah kamu terlalu mencintai aku," jawab Lala cepat.
"Kalau mencintaimu jadi suatu kesalahan terbesar dalam hidupku, aku akan tetap melakukannya berkali-kali, La," ujarku.
Kamu terdiam.
"Pergilah, aku muak," Lala menarik lenganku.
"Teganya kamu menjadikan aku seorang pendendam seperti ini, La. Padahal aku tetap menerima apapun bentuk dirimu dan kekhilafanmu," aku membela diri.
Lala membanting pintu rumahnya. Sayup-sayup suara tangismu masih terdengar olehku.
"Kamu masih mencintaiku,La," ucapku pelan.
#FF2in1 - "Marcell-Mendendam"
Sabtu, 08 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar