YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 18 Februari 2012

hiduplah dengan saya

Ketika saya masih sibuk bermain karet atau lompat tali dengan bocah seumuran saya, ketika itu pula saya merasa tak ada yang lebih penting dari ini, dari berkumpul bersama teman-teman saya. Tawa yang saya yakin takkan terulang di masa depan saya. Dan saya menikmati setiap adu galasin ini tiap pagi sebelum bel masuk kelas berbunyi dan kami berbaris untuk masuk kelas. Termasuk main tak jongkok dan tak benteng yang kadang membuat saya berputar ke sekolah sebelah hanya demi untuk 'hong' benteng lawan.

Lalu saya seperti dipaksa berhadapan dengan hal kewanitaan, saya pasrah. Tapi itu membuat saya sedikit malu,saya mendadak tidak menikmati lompat karet, tak jongkok, galasin ataupun tak benteng. Saya adalah peralihan masa remaja. Masa yang membuat saya cukup tercengang, masa dimana saya mengenal arti sebuah pertemanan. Pria, rokok, cimeng, drugs. Bukan, bukan saya mencobanya, tapi lingkungan mengenalkan saya apa arti semua itu untuk hidup saya. Ternyata teman hanyalah sampah saat saya harus bermain dengan mereka sambil melihat mereka menggenggam kemunafikan. Ternyata teman hanyalah musuh yang 'membunuh' saya dari belakang saat saya mendengarnya menyebut saya bukan teman sebenarnya karena saya bukan dari kalangan itu. Tapi toh saya tetap berterima kasih pada bekas luka, karena dari luka saya belajar.

Lalu untuk pertama kalinya saya diperkenalkan dunia dengan sosok pria. Tak ada yang istimewa selain hanya menyebutnya 'patjar'. Hanya itu.

Yang ada pada saya adalah 6 orang sahabat saya, tempat kami saling bertukar cangkir kehidupan. Saya dan mereka mungkin di masa depan akan seperti film favorit kami yang sering diputar dirumah saya. Masih dalam bentuk piringan atau laser disc. Entah saya berperan sebagai siapa. Buat saya, 'now and then' adalah film kehidupan. Maka seperti itu mungkin saya akan menyebut masa depan saya, film yang berputar, tulisan yang tak pernah habis bercerita. Dan saya hanya mencoba menjadi diri saya diantara cela, makian, amarah, kekesalan, tanpa dendam. Hanya mencoba menjadi diri saya ditengah senyum, tawa, haru, bahagia, tanpa kesombongan.

Maka hiduplah dengan saya.

Tidak ada komentar: