Jumat, 30 Januari 2015
Surat Tak Bertuan
Sepucuk surat tak bertuan singgah di surgamu
Hanya berupa lembaran dan tak bersampul
Putih bersih dan begitu harum semerbak
Kamu mungkin menantikan ini
Ini adalah surat penuh doa
Yang kuingat dari pertemuan kita adalah senyum
Senyum yang teramat indah dan istimewa
Kamu ingat senyum itu?
Senyum yang pertama dan terakhir darimu
Dan mungkin, mungkin kamu memang menantikan ini
Tapi aku yakin kamu lebih menunggu untuk hadir
Walau sesaat
Tanpa sesal dariku
Sepucuk surat tak bertuan begitu mengalir terbaca
Rautmu penuh jernih tak bercela
Kamu tak hentinya tersenyum
Tak hentinya aura itu memancar
Aku rindu...
Sesungguhnya yang merindumu adalah surat tak bertuan
Surat yang tak memilih untuk berada di satu doa
Isinya adalah kerinduan
Kerinduan yang bukan sekedar milik aku
Tapi kerinduan terbesar itu dari orangtuamu
Pun adik-adikmu
Sepucuk surat tak bertuan penuh kisah
Sebentar hanyalah soal waktu
Langit dan bumi hanyalah jarak
Nantinya kamu yang meringankan jalan mereka
Kamu menatap surat penuh hangat
Kehangatan yang sama saat kamu berpaling pada-Nya
Sepucuk surat tak bertuan untukmu
Sengaja aku menyebutnya tak bertuan
Karena surat ini memang tak bertuan
Ini milik semua yang selalu merindumu
Selamat malam Dino, teruslah memeluk surgamu
Teruslah tertawa ceria dalam rumahmu yang penuh bidadari...
Love you Dino...
Peluk Cium penuh Cinta,
-Auntie-
#30HariMenulisSuratCinta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar