Dear Opa,
Apa kabarmu di sana? Sejak Opa meninggalkanku sepulang sekolah saat SMP kelas 2, menuju jalan rumahku yang telah terpasang bendera kuning. Aku terdiam lemas di tengah jalan, tas pun tak mampu aku bawa. Opa, setelah semua kesakitan itu, sesungguhnya berpisah dengan Opa adalah sakit yang terdalam. Bahkan sepeninggal Opa, sirine ambulan menjadi trauma tersendiri dalam hidupku.
Opa, bertahun-tahun sudah Opa pergi. Aku dan cucu-cucu Opa yang lain semakin tumbuh besar. Kami dewasa tanpamu...
Kaos oblong putih, sarung dan handuk kecil good morning yang selalu Opa kenakan di leher. Belum lagi keseruan kecil dari petasan-petasan banting yang Opa lemparkan manakala ada tikus lewat. Opa, mungkin kami memang dewasa tanpamu, tapi kenangan bersama Opa tak akan pernah berpaling dari kami.
Bahagia selalu di surga ya Opa...
Cucumu,
Shanty
#Day3
#30HariMenulisSuratCinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar