Karena saya ingin mewujudkan kisah perjalanan Shabrina yang sebenarnya. Melakukan perjalanan dari Jakarta dan berhenti di bandara Heathrow, melepas pandangan di keramaian serta secuil kenangan obrolan ngopi santai di atas pesawat bersama Razak. Ya, saya ingin mewujudkan perjalanan Shabrina, tokoh perempuan muda yang ada dalam novel saya. Merasakan jatuh cinta pada Manchester, Razak dan Jones. Menata kisah yang ada saat di Birmingham, stasiun Moor street, Tower of London, London Bridge, Double Decker, London Eye, The Dome, Westminster Abbey, Big Ben dan Liverpool.
Karena Manchester, adalah salah satu yang mendorong keinginan saya untuk mewujudkannya. Lalu Birmingham, yang saya yakin pasti begitu indahnya hingga saya mungkin akan sama terbuainya seperti Shabrina saat menatap Jones. Dan Liverpool, dimana Razak masih saja mengingat secuil kenangan di atas pesawat, namun perpisahan terakhir yang sebenarnya di dermaga nan romantis.
Saya mungkin terlalu cinta pada Manchester, hingga saya begitu ingin merasakan rumput Old Trafford, mengikuti tournya, melihat museumnya, duduk di Red Cafe di bangku bertuliskan nomor punggung Ryan Giggs. Aaaakkk.... Mau bangeettt! Ya, mungkin saya memang terlalu cinta pada Manchester, sampai-sampai saya begitu ingin ia memberi kepastian pada Shabrina tentang isi hatinya, tentang rasa bahagianya saat ia bersama Shabrina, tentang sikapnya yang selalu ada untuk Shabrina. Bahwa cintanya tak pernah diragukan oleh Shabrina, bahwa sayangnya tak pernah salah tempat, bahwa jiwanya sepenuhnya milik Shabrina.
Karena mimpi saya ingin ke Inggris maka novel ini ada. Manchester is you, it's always about you, karena kamu saya bertekad keras ingin ke Britania Raya :)
#InggrisGratis
@MisterPotato_ID
2 komentar:
Keren! Menelusuri jejak Shabrina dalam novel itu. Aku mau ikut juga ya..
hayuk mas, doakan menang ya biar saya ajak, ajak dedek diana aja tapinya hahahaa...
Posting Komentar