YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 20 Januari 2013

"Untuk Kamu, Apa Sih Yang nggak Boleh?"


"Aku boleh suka sama kamu?"

"Boleh."

"Boleh kangen sama kamu?"

"Hmm.. Boleh juga."

"Kalau sayang sama kamu?"

"Boleh dong."

"Boleh pegang tangan kamu nggak?"

"Boleh kalau kita mau nyeberang bareng."

Aku tertawa.

"Aku boleh peluk juga nggak?"

"Peluk aku? Peluk Onyet aja ya."

Kamu menyodorkan boneka monyet kesayanganmu.

"Katanya kamu sayang sama aku, kok nggak boleh peluk?"

"Untuk kamu, apa sih yang nggak boleh?"

Kamu mengacak-acak rambutku.

"Kecuali satu, dan itu harus menunggu sampai kita menikah."

Kamu tersenyum menatapku.

"Ya ampun sayang, aku kan juga nggak mau merusak kamu, kamu pasti aku jaga baik-baik deh."

Aku mencubit pipimu gemas.

Kamu tersenyum sambil meringis.

Saat itu April di Belanda, bulan yang tepat untuk menikmati keindahan bunga-bunga warna warni bermekaran. Termasuk menikmati keindahan seorang Alexa di hadapanku. Cantik, pintar dan lucu. Tak kusengaja pula untuk menyatakan isi hatiku di bulan itu, bulan penuh bunga, seperti hatiku. Mengenal Alexa seperti menyeretku untuk lebih realistis pada hidup. Gadis cantik yang selalu hidup sederhana, tapi berkeinginan kuat untuk bersekolah tinggi, meski sambil bekerja di negeri orang. Kagum, itulah awalnya pandanganku terhadapnya. Aku pikir dengan kecantikannya ia adalah anak orang kaya yang disekolahkan di negeri orang tanpa embel-embel apapun. Tapi aku salah.

Kami berjalan menyusuri pinggir kanal sambil bercerita dan aku menenteng sepedaku. Sepeda inilah yang membuat kami tak sengaja berkenalan. Ban sepeda yang bocor dan tempat tambal ban yang jauh. Kala itu Alexa menghampiriku dan menawarkan bantuan untuk menambal ban ditempatnya karena ia memiliki peralatan sepeda yang lumayan lengkap. Dahulu ia sempat bersepeda namun karena pernah jatuh, ia memutuskan untuk menyimpan sepedanya di pojok ruangannya. Praktis setelah itu kami jadi sering bertemu lalu memutuskan untuk memiliki hubungan yang lebih serius. Hingga saat ini Kendra menimba ilmu di Jakarta, tak sedikitpun sikap Alexa berubah. 



#13HariNgeblogFF

Tidak ada komentar: