YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 12 Desember 2012

Ketika Genggaman Tangan Itu Lepas

Kita tak pernah tahu ketika genggaman tangan itu lepas dari tangan dan hati kita. Dan kita tak pernah tahu ketika sela-sela jemari ini merenggang menyingkir dari genggaman. Bahkan kita tak pernah mengerti mengapa kita melepas genggaman tangan yang telah membawa biduk kita di 10 tahun ini. Aku masih terdiam, ketika kamu tak lagi bisa membawa tangan ini bersama hangatnya genggamanmu. Lalu semua kisah baru yang meluncur menjadi alasan di matamu. 

"Maafkan aku," ucapmu pelan.

Menggenggamku kali ini terasa hanya sebuah torehan, bukan lagi rindu yang kupeluk. Aku menatapmu tapi kupikir sia-sia karena rasa itu tak lagi sama.

"Aku tak butuh alasan kita melepas semua ini, aku hanya ingin kita mengurusnya segera dengan baik," kataku sambil menarik nafas melepaskan tanganmu.

"Maafkan aku mengecewakan semua ini," kamu menatapku.

Sungguh, tatapan itu seperti tak ada artinya lagi, kosong tanpa pemiliknya.

"Rico, sudahlah, percuma semua maafmu kalau ternyata hanya aku yang menghargai kebersamaan ini, ternyata hanya aku yang sibuk membangun cinta didalamnya, dan hanya aku yang dengan tulus menggenggammu dengan erat," aku mencoba menahan buliran airmata ini.

"Seandainya aku tak menggerakkan hatiku terlalu dalam, seandainya aku tak membiarkan rasa ini semakin larut untuknya," sahutmu.

"Semua keadaan ini adalah kesalahan kita, mungkin kamu memang membuka hatimu terlalu luas, mungkin aku yang memang kurang menjaga kita," jawabku getir.

Lalu kamu meraih tanganku, genggaman erat tanpa rasa, hambar... 
Aku melepasnya, pun airmataku... 
Ketika genggaman tangan itu lepas, kita hanya bisa menanggalkan semua impian dan mimpi yang selama ini kita rajut, walau penuh cinta...

Tidak ada komentar: