YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 06 Januari 2021

Sebuah doa...

Apapun masalahnya, apapun yg saat ini kita rasa, mau enak apa gak enak, coba deh jgn lepas dr doa. Mungkin kita sering pesimis dlm doa, merasa bahwa doa kita receh, doa kita cemen. Gaes, Allah gk pernah anggep doa kita itu murahan... Kalo blm doa aja kita udh prasangka buruk sama Allah, trus kita minta keinginan kita terwujud gitu? Ya gk semudah itu fulgoso... Allah itu pemilik hati kita, jadi cuma Allah yg Maha Tahu apa isi hati kita, Allah cuma mau liat aja kita ada usahanya apa gak buat minta. Allah seneng banget loh sama umatnya yg banyak meminta, banyak memohon. Kalo udh miskin kere gk rajin doa yaela sombong amat jd manusia, nah kalo udah kaya gk rajin doa? Ya hati-hati aja sama istidroj... 

Senin, 04 Januari 2021

Rawon Nguling...

Rawon Nguling Probolinggo adalah rumah makan yg gak boleh banget dilewatin klo kita mudik ke daerah Jawa Timur. Dagingnya empuk banget, kuahnya gurih gurih enyoooyyy... Jadi gak salah kalo Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menetapkan kuliner khas Kabupaten Probolinggo, Rawon Nguling, sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. 

Smoga saja bisa cepat mudik kesana lagi yaa... 


@30haribercerita 

#30haribercerita #30hbc2104 #Day4 

Sabtu, 02 Januari 2021

Emak gw...

Emak gw cantik... Iyalah... Emak gw dr kecil panggilannya bule krn rambutnya yg bule, kulit putih n bola mata coklat. Yah mayanlah gw dapet turunan bola mata coklat meski bukan kulit putihnya :)) Emak gw itu tmp gw minta bantuan soal doa spt layaknya tulisan di blakang truk “doa ibu”. Jadi klo ada hal yg gw planning gw bilang ke emak “ma bantuin doa yak klo dhuha atau tahajud kaka lg bla bla bla...” Emak gw orgnya kocak, gampang senewen tp seru diajak ghibah hahahaa... Biarpun emak gw ceplas ceplos orangnya tp dia super baik n pinter ngajinya. Emak yg ngajarin gw mandiri jd perempuan, sabar jd istri dan tegas jadi ibu. Emak gw gaptek ama socmed tp gw kadang bersyukur dia gaptek jd gk sotoy ky nenek2 jaman skrg yg posting status caci maki orang sembarangan. Emak gw sohib ngopi sore saat gw libur, tmp adu argumen atau diskusi apapun. Makasi ya ma buat semuanya, maapin blm mampu naikin haji baru bisa naikin angkot bareng klo pulang jln pagi kejauhan :)) Sehat slalu ya ma... Lapyu ma... 


#30haribercerita #30hbc2021 #Day2 

Jumat, 01 Januari 2021

Berharap pada tahun...

Iya juga ya...

Kenapa harus berharap pada tahun dan bukan pada Tuhan? 

Kenapa harus cemas akan dikasih masalah kalau kita punya Allah? 


#30haribercerita #30hbc2101 #Day1

Sabtu, 23 Maret 2019

sister till jannah ❤️


Apa kbr sore? Apa kbr disana Nin? Sore ini sampai sore seterusnya gak akan ada kbr apa2 tentang Nia lagi, sore ini dan sore sore selanjutnya gak akan ada kbr Nia masuk rs lg... Nia skrg udah bebas dr rasa sakit, Nia skrg udah bahagia ketemu mama papa 😇 

Nia skrg udah di “rumah” Nia yg sesungguhnya, tmp yg Nia rengek2 pagi itu pas bunda jenguk..

“bunda, mau pulang, bunda...” 


Insya Allah doa ini gak pernah putus buat Nia, sister till jannah ❤️ 



#bestsisterinlawever❤️ 



Kamis, 20 September 2018

30 Days Writing Challenge



          Pernah kepikiran nggak, ikutan sebuah acara challenge menulis? Kalau menulisnya hanya seminggu atau berapa hari saja ya mungkin sempat, tapi kalau 30 hari non stop menulis gimana? Ditantang selama 30 hari untuk konsisten menulis dengan berbagi kelompok dan mendapatkan feedback dari sesama peserta. Tantangan menulis 30 hari yang disebut juga 30 Days Writing Challenge atau 30 DWC, pertama kali saya lihat infonya di sebuah akun instagram bernama @infolombamenulis dan saya langsung tertarik. Setelah mendaftar saya hanya mengira acara ini hanya sekedar menulis saja, tanpa ada aktivitas lainnya. Tapi ternyata saya salah. Dari sekian banyak peserta, yang disebut sebagai fighter, kami dibagi menjadi beberapa kelompok yang disebut sebagai squad. Setiap squad memiliki pemimpin squad yang disebut guardian, tugasnya adalah melaporkan semua link tulisan kami dan juga sebagai pemberi info dari para mentor. Dan setiap minggu kami berbagi feedback per squad atas tulisan tersebut.
           
            Setelah mengetahui saya masuk di kelompok squad 4, guardian langsung memasukkan saya ke dalam grup whatsapp agar komunikasi kami lebih mudah. Kelompok saya terdiri dari 9 perempuan super power yang terdiri dari saya, Sarah, Trias, Ira, Nurindah, Dera, Arfi, Riska, dan Desy. Menurut saya squad 4 itu termasuk yang paling kompak diantara semua squad. Semua saling bantu tentang sharing info menulis. Alhamdulillah ladang squad kami jarang menguning, hampir selalu hijau. Senang nggak sih ada di squad 4? Pastinya! Senang banget bisa mengenal para perempuan hebat ini, senang banget bisa berbagi ilmu di squad ini dan senang banget bisa menambah keluarga baru. Bahkan saking kompaknya kami sudah berencana membuat buku dari kumpulan cerpen. Seru yaa... Love you all girls *kecup

            Jadi apa kesan saya mengikuti tantangan 30 hari menulis ini? Bangga! Karena nggak semua orang bisa ikut dan konsisten sampai selesai, nggak semua orang bisa dapat ilmu menulis dengan tantangan seperti ini dan nggak semua orang bisa keren kayak fighter di 30 DWC ini J Apa yang saya dapat dari 30 DWC ini? Banyak! Dapat keluarga baru, teman baru, ilmu menulis baru, dapat pahala juga loh hehehe... Terima kasih banyak untuk semua para mentor yang telah membantu saya dan para fighter menimba ilmu penulisan. Semoga ilmu yang kakak-kakak mentor berikan penuh manfaat dan berkelanjutan ke teman-teman lain atau bahkan anak-anak kami. Sukses selalu untuk event menulisnya, semoga semakin berkembang 30 DWC ini menjadi puluhan bahkan ratusan jilid J



#30DWC
#30DWCJilid14
#Squad4
#Day30

Rabu, 19 September 2018

SISTER


Untuk Diandra Paramitha tercinta,

Apa kabar kesayangan ayah yang cantik? Semoga selalu sehat dan baik-baik saja. Ayah menulis surat ini sebagai obat rindu kalian sama ayah karena ayah merasa waktu ayah sudah tak lama lagi. Saat kalian membaca surat ini dapat dipastikan bahwa ayah telah tenang ditempat terindah, karena ayah berpesan pada ibu untuk memberikan surat ini bila ayah sudah pergi selamanya.

Anak sulung ayah yang paling dewasa dan berjiwa besar, begitu sering ayah membuat sedih dan kecewa hati Diandra hanya karena kamu kurang sempurna dalam hal akademis. Sejak kecil ayah tahu kamu sering kesal dengan sikap ayah yang tak pernah simpati dengan nilai-nilai sekolahmu. Percayalah nak, ayah bangga. Ayah bangga dengan apapun yang kamu raih saat itu. Yang membuat ayah makin bangga adalah kamu telah tumbuh sebagai pribadi yang mandiri dan menjadi diri sendiri.

Kamu tak pernah memusuhi dan iri pada adikmu walaupun ayah selalu berat sebelah. Percayalah nak, ayah takjub dengan kebaikanmu. Bahkan disaat dewasa kamu telah memiliki anak dan masalah yang muncul di dalam rumah tanggamu, kamu tetap bersahaja. Kamu begitu kuat, sabar dan berbesar hati. Ayah tahu kamu jarang sekali bercerita tentang isi hatimu. Percayalah nak, ayah tahu semua keluh kesahmu dengan Satya. Mungkin ayah tidak pernah mengatakan ini tapi kamu harus tahu ayah menyayangi Satya seperti anak kandung ayah sendiri.

Satya laki-laki terbaik untukmu nak, dengan atau tanpa kekhilafannya. Kembalilah kalian bersama, kembalilah membesarkan anak-anak bersama, mereka butuh kalian seutuhnya tidak bercerai berai. Diandra dan Satya, terima kasih telah menjadi orangtua terbaik untuk 4 orang cucu ayah dan ibu. Cucu-cucu yang selalu memberi warna di setiap detik sisa hidup ayah. Jagalah mereka selalu dengan penuh cinta. Mereka anak-anak yang hebat.

Ayah mencintaimu selalu...
Salam rindu terhangat dari surga,

Ayah

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Untuk Diara Padma tercinta,

Apa kabar kesayangan ayah yang cantik? Semoga selalu sehat dan baik-baik saja. Ayah menulis surat ini sebagai obat rindu kalian sama ayah karena ayah merasa waktu ayah sudah tak lama lagi. Saat kalian membaca surat ini dapat dipastikan bahwa ayah telah tenang ditempat terindah, karena ayah berpesan pada ibu untuk memberikan surat ini bila ayah sudah pergi selamanya.

            Anak bungsu ayah yang selalu mengikuti apa yang ayah mau, anak yang berbakti karena telah mengesampingkan keinginannya dan mewujudkan cita-cita ayah. Percayalah nak, ayah malu, karena ayah telah memaksa ego ini demi kebahagiaan sendiri tanpa ayah tahu apa yang kamu mau. Maafkan ayah, terima kasih untuk kamu karena begitu besar tekadmu untuk sebuah kata bangga dari ayah. Semua kesempurnaan yang kamu usahakan tak pernah membuat ayah jera untuk selalu mengatur hidupmu, padahal kamu punya kehidupan sendiri. Percayalah nak, ayah menyesal.

            Kamu yang saat ini merasa bahwa tak ada lagi kesempurnaan yang bisa kamu berikan pada ayah karena keadaanmu yang belum memiliki anak. Percayalah nak, ayah tak memaksa. Untuk kali ini ayah yang harus ikhlas karena itu ketentuan dari sang pemilik kuasa. Ayah belajar banyak dari pernikahanmu dan Yuka, bahwa membangun rumah tangga memang tak selalu soal anak. Itu takdir. Bukan juga Tuhan tak mempercayai kalian untuk menitipkan makhluk kecilnya. Tapi ini pembelajaran buatmu dan Yuka. Belajarlah untuk saling memiliki berdasarkan cinta, bukan ego. Perbaikilah rumah tanggamu dengan Yuka, masih ada kesempatan untuk berbenah diri. Kamu layak bahagia, dengan atau tanpa anak di dalam pernikahanmu.

Ayah mencintaimu selalu...
Salam rindu terhangat dari surga,


Ayah


*bersambung*

#30DWC
#30DWCJilid14
#Squad4
#Day29